APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA TERJADI BENCANA...
bencana membuat pilu. bencana menyisakan rasa duka..
ketidak siapan menyebabkan risiko dan dampak bencana menjadi besar..
lalu, apa yang harus dilakukan ketika bencana menghampiri kehidupan kita..
pertama, tentu kita harus tahu jenis bencananya. Banjir, longsor, angin puting beliung, gempa, letusan gunungapi, kegagalan teknologi, asap, atau konflik sosial. karena masing2 bencana punya karakter terendiri. karena memiliki karakter, tentu apa yang harus dilakukan pun bisa beda2. Namun hal umum pasti akan dihadapi. Misalnya memastikan seluruh keluarga selamat, terluka atau menjadi korban. ini penting karena menyangkut proses ke depan. juga akan mempengaruhi psikologis kita. Ketidak tenangan akibat salah satu keluarga terpisah dan tidak tahu keberadaannya akan membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih. rasa cemas akan menutup rasionalitas. emosi dengan mudah memuncak, kadang tanpa sebab yang jelas.
Mencari keluarga
Untuk memastikan keluarga, mempunyai persiapan tentu akan lebih baik. namun jika tidak, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan mendatangi tempat berkumpul, tempat pelayanan kesehatan atau posko pengungsian. siapkan data detil keluarga yang sedang dicari. dari mulai postur tubuh, pakaian yang dikenakan sampai ciri-ciri khusus. ini agar mudah orang lain membayangkan dan segera dapat memberitahu dengan benar jika mempunyai informasi.
sebelum menanyakan pada tempat2 pelayanan seperti puskesmas, rumah sakit, posko pengungsian dll, pastikan siapa yang bertanggung jawab mengurus masalah pengungsi. misalnya koordinator posko pengungsian, koordinator medis atau mungkin ada divisi khusus tentang missing person. cari informasi juga lembaga/organisasi yang khusus menangani missing person dalam penanganan bencana. Karena kita tidak mungkin terus menerus berkeliling tanpa ada kepastian, kemana mencari keluarga kita yang terpisah.
selain itu, mengurusi keluarga yang jelas2 selamat tentu membutuhkan perhatian maksimal.
Tempat pengungsian dan pemenuhan kebutuhan dasar
Banyak warga terkena dampak bencana mengungsi ke tempat saudara2nya. tidak sedikit juga yang menggunakan gedung sekolah, rumah ibadah, kantor atau tanah kosong sebagai tempat mengungsi. Hal yang pertama harus dilakukan, pastikan tempat tersebut aman dari ancaman bencana susulan atau ancaman bencana lain. pastikan juga fasilitas yang ada dan perkirakan fasilitas yang dibutuhkan. misalnya MCK, ruang untuk tidur dan menyimpan barang pribadi, dapur, tempat sampah, drainase dll.
Untuk memenuhi kebutuhan, perlu didiskusikan tentang pengelola/pengurus posko pengungsian. Ini penting untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab. Lalu detilkan berbagai kebutuhan tersebut dan kemana harus mendapatkannya. akan muncul organisasi kemanusiaan yang akan melakukan response. juga lembaga pemerintah seperti satlak, satkorlak atau instansi pemerintah. Untuk itu perlu disiapkan data-data pengungsi sedetil mungkin.
Data dasar pengungsi dan kebutuhan
pengelola posko perlu menyiapkan data yang dengan cepat orang lain tahu jumlah dan kebutuhan pengunsi. Paling tidak, pengelola posko perlu melakukan pendataan seluruh pengungsi yang berada dibawah koordinasinya.
data diri pengungsi paling tidak memuat :
Jumlah pengungsi, jenis kelamin, jumlah berdasarkan umur (orang tua, anak-anak, balita), Jumlah perempuan hamil dan menyusui, asal pengungsi (jika pengungsi tidak dalam satu kominitas), serta data pengungsi yang memiliki kemampuan berbeda (difable), memiliki penyakit khusus dll.
Kebutuhan-kebutuhan pengungsi perlu dilist secara cermat dengan didasarkan atas kebutuhan dan kecukupan selama berapa hari. berapa stok yang tersedia.
kebutuhan meliputi :
1. pangan : jenis makanan yang dibutuhkan didasarkan atas kecukupan gizi
2. air bersih : kecukupan air berdasarkan standard minimum (7,5 - 15 lt untuk 1 jiwa). juga tempat air seperti ember, gayung, tempat penyimpan air yang terturup.
3. sanitasi : meliputi MCK, drainase, tempat sampah. idealnya, setiap 1 lubang wc untuk 20 orang. jika WC yang ada tidak mencukupi, perlu dimasukan sebagai priotiras kebutuhan. karena dampak dari ketidaktersediaan WC, akan menyebabkan pengungsi buang kotoran sembarangan tempat. dan ini akan menimbulkan acaman baru. demikian juga dengan tempat sampah dan drainase.
4. shelter/tempat penampungan sementara : dari ruang yang tersedia, perlu dilihat kembali kecukupan, privasi serta keamanan. bercampurnya bayi, balita dan orang tua akan berdampak buruk, karena terjadi percepatan penularan penyakit. demikian juga ketersediaan alat tidur dll.
5. Pelayanan kesehatan Indentifikasi dari para pengungsi yang mempunyai kemampuan untuk melayani kesehatan. bidan, asisten dokter atau mungkin dokter. jika tidak, prioritaskan ada tenaga kesehatan dalam posko. karena obat2an yang tersedia kemungkinan akan jadi racun pembunuh ketika tidak ada tenaga mendis yang memberikan pengarahan penggunaan obat
BAGAIMANA MENDAPATKAN KEBUTUHAN DASAR
Untuk memenuhi seluruh kebutuhan sesuai dengan standard minimum, perlu sistem kerja yang didistribusikan secara adil ditangan pengungsi itu sendiri. sistem pengelolaan sederhana perlu disiapkan. misalnya struktur, mekanisme disktribusi bantuan yang masuk, prioritas, pembagian kerja, pengelola data dll.
setelah siap sistem ditingkat internal, list kebutuhan yang harus dipenuhi dan kemana harus mendapatkannya. cari tahu organisasi2 yang bekerja untuk kemanusiaan, alamat, nomor kontak, kontak person, maupun mekanisme yang berlaku pada lembaga tersebut. dengan data yang lengkap, organisasi kemanusiaan ataupun instansi pemerintah akan dengan mudah membaca dan mendistribusikan batuan.
Informasi juga harus dilengkapi dengan transportasi yang bisa dipakai.
Untuk mendapatkan bantuan, bentuk tim pencari bantuan dan tim pengelola bantuan. Dengan menunjukan peran aktif warga dalam menangani bencana, akan memberikan response positif dari banyak pihak.
PERSIAPAN MASA PEMULIHAN DAN PEMBANGUNAN KEMBALI
jangan terlena dengan kondisi emergency dan relief. warga dibawah koordinasi ketua posko/tokoh masyarakat perlu segera menyusun rencana pemilihan. apa yang harus dilakukan untuk masa pemulihan paska bencana. perlu diskusi intensip dengan melibatkan seluruh unsur pengungsi. Anak2 pun perlu diajak bicara berkaitan dengan kepentingannya. misalnya pendidikan, kebutuhan untuk bermain atau pemilihan psikologis.
demikian juga kelompok perempuan dan kelompok rentan. sehingga pemilihan yang dilakukan bertul2 akan menjadi persiapan pembangunan kembali yang lebih baik
terlindungi & terselamatkan dari bencana..
adalah HAK DASAR MANUSIA
No comments:
Post a Comment