Wednesday, May 02, 2007

ISU FLUBUR, WABAH KORUPSI, DAN MEDIA YANG TERJEBAK
artikel ini diambil dari millis FOSSEI; http://www.mail-archive.com/fossei@yahoogroups.com/msg00565.html

Yang pertama adalah FAKTA semua pemberian tentang pasien flu burung didahului kata SUSPECT, DIDUGA, atau TERINDIKASI. Hampir tak ditemukaan pemberitaan rekan wartawan cetak maupun elektronik, yang MEMASTIKAN bahwa pasien terkena Benar-benar FLUBUR. Aneh kan? Baru SUSPECT saja kok pemberitaannya demikian berutbi-tubi, kayak nggak ada berita yang jelas-jelas FAKTA lainnya. Ada apakagh gerangan ini???

Yang kedua, perspektif soal FLUBUR selama ini DIDOMINASI oleh menteri Kesehatan belaka. Sehingga targetnya adalah VAKSIN, DESINFEKTAN, PEMUSNAHAN MASSAL, dst. Kenapa tidak ada perpespektif lain yang dimunculkan? Dari DINAS PETERNAKAN, dari DOKTER HEWAN, dari PELAKU PETERNAKAN, dari PASAR-PASAR BURUNG sehingga ada Model Pemberitaan yang Berimbang! Adakah sekenario tertentu untuk menggiring pada OPiNI tertentu karena ada target Goal tertentu?
Rumornya, sebelum dana Rp 600 Milyar untuk penanggulangan FLUBUR ini cair sepenuhnya maka ISU FLUBUR akan terus-menerus digencarkan dimana-mana. Sebab, cairnya dana sebesar itu berkait dengan Jumlah Vaksin yang harus dibeli (dari farmasi Eropa???). masalah dana itu pernah sekali ditulis di Jawa Pos bulan September, tetapi entah mengapa kemudian tak dilanjutkan lagi. Tiarap karena ditekan????

Ketiga, adalah FAKTA bahwa saat ini ada 4,2 juta kandang ternak ayam dengan jumlah pekerja kandang mencapai 10 juta orang lebih, smenjak beroperasi dari tahun 80-an, SATU PUN pekerja itu belum ada yang kena FLU BUrung. Semuanya sehat wal afiat Kalau ada toh yang sakit ya cuma flu biasa karena udara dingin dan langusng sembuh dengan obat FLU biasa. Pemberitaan yang berubi-tubi tentang FLUBUR telah menimbulkan keresahan baru di kalangan pekerja kandang sehingga banyak peternakan ayam kemudian off karena pekerjanya berhenti takut kena FLUBUR. Pekerja Media tak pernah memperhitungkan efek Hilangnya mata pencaharian jutaan peternak ayam dan pekerjanya hanya gara-gara Berita yang dipublikasikannya masih bersifat SUSPECT. Mereka kan tahunya sudah benar-benar terjadi, Bukan SUSPECT lagi. Begitu DASYATNYA efek media sehingga masyarakat tidak kritis meskipun telah diselipin kata SUSPECT. Orang tahunya bukan SUSPECT tapi FAKTa. Padahal, FAKTA sangat berbeda dengan FIKSI bukan???

Anehnya, ketika pekerja pekerja kandang itu (yang jelas potensi kena fluburnya lebih tinggi) satu pun nggak ada yang terkena FLUBUR, malah orang-orang yang Tinggal di TENGAH KOTA, PERUMAHAN PADAT, berubi-tubi dikabarkan kena FLUBUR. Aneh bin ajaib bin mustahal, bukan???

Jangan-jangan itu penyakit lain, lalu karena RS sudah ditekan untuk mengatakan FLUBUR maka RS berlindung dibalik kata SUSPECT Flubur. Jadi, RS pun sangsi dengan FLUBuR itu sehingga untuk tidak terlalu membohongi publik mereka pakai istilah SUSPECT. Kalau ada serangan dari pihak-pihak yang tahu duduk persoalannya, Rumah Sakit mudah sekali berkilah: dari awal kan kita bilangnya SUSPECT bukan Flubur betulan???
Nah lo, betapa hebatnya teori konspirasi dimainkan dalam soal FLUBUR ini!

Yang Ketiga, berdasarkan data departemen Kesehatan sendiri yang seharusnya dinyatakan sebagai WABAH atau KLB itu kan DEMAM BERDARAH dan RABIES. Ini karena populasi penderitanya sangat tinggi. Di antara 2-5 % dan riel terjadi di masyarakat. Sedangkan kejadian FLUBUR ini tidak ada 0.01 % dari total populasi penduduk di Indonesia. Kenapa bisa terjadi keanehan seperti ini? Yang masih SUSPECT dikategorikan KLB/WABAH dan dikampanyekan besar-besara, sementara yang benar-benar KLB/WABAH tidak ditangani secara serius. salahkan kita memilih pemimpin.

Kalau ada yang mau datanya lebih detil bisa kontak dengan DR. DRH. EDi BUDI SANTOSA, dari Pasca sarjana Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Satu-satunya Doktor Spesialis Burung di Indonesia lulusan Ludwigh Jerman, mahasiswanya Prof Ghrimm (akar burung dan unggas Jerman). HP DR EDI BUDI 081 668 0464. sewaktu banyak berbincang dengannya, saya banyak terperangah karena banyaknya data lain, perpektif lain, yang jauh bertolakbelakang dari yang kita baca selama ini di media. sayangnya, tulisan-tulisan dia yang mau mengcounter LOGIKA FLUBURUNG selama ini, tak diberi tempat Oleh media. beberapa rekan media malah menganggapnya "Gila", nyleneh, ingin mencari popularitas dengan cara kontroversial. Padahal, data dan opini yang dia miliki sebenarnya memang yang sesuai dengan FAKTA soal FLU BURUNG. Termasuk teori bahwa Virus H5N1 ini TIDAK MUNGKIN menjalar ke Manusia, BAIK lewat UNGGAS maupun LALAT karena resepien sel kita sangat berbeda. Jadi, sungguh memang ada banyak hal yang aneh bin ajaib dineger ini. termasuk Logika teman-teman media yang sudah jungkir balik juga terkontaminasi olelh Skenario Besar Rezim sehingga membuat mereka tiak
kritis lagi tetapi malah sebaliknya IKUT MENGOMPORI / MEMBAKAR hal yang seharusnya bisa diredamnya. Ada orang yang tentu tertawa-tawa dengan cara kerja teman-teman media yang bisa disetting seperti itu.

Yang Keempat, kalau mau lebih konkret kerja kita sesungguhnya kita bisa mengalihkan ISU FLU BURUNG yang masih dalam taraf SUSPECT itu ke persoalan WABAH yang lebih Riel menimpa negeri ini. yakni WABAH KORUPSI. Ini yang jelas-jelas hanya menguntungkan mereka yang di atas dan merugikan rakyat banyak yang dipaksa rutin membayar PAJAK. Nah, kalau logika kita NALAR mana yang lebih afdhol ngurusi berita ISUflubur yang belum jelas tapi menimbulkan kepanikan masyarakat atau FAKTA Korupsi yang sudah menjadi WABAH itu, bahkan bisa dikategorikan KLB (Kondisi Luar Biasa) yang kalau kita beritakan justru akan DIDUKUNG penuh rakyat.

Disinilah logika dan nurani kita diuji?????????????

Yang terakhir, kalau memang harus ada pemusnahan massal Unggas, mbok yao dilakukan dengan cara yang bijak. Masak dilakukan dengan CARA BAKAR_BAKARAN, diekspose besar-besaran, ditonton oleh Jutaan pemirsa, lalu menimbulkan kepanikan di mana-mana. Benarkan begitu cara memusnahkan hewan yang benar? Coba deh pejabat tanya kepada Dokter-dokter Hewan. Pastilah mereka akan geleng-geleng kepala.

Kalau mau lebih berani lagi, tanya ke ulama-ulama salaf. Pastilah mereka akan berkata: Itu Tindakan kekufuran. Semua binatang di Bumi Ini Bertasbih kepada Tuhan-Nya. malah kadang manusianya yang jarang bertasbih memuji Tuhan bahkan lupa pada Tuhan, kok dengan entengnya orang-orang gedean itu MEMBAKAR MAHLUK ALLAH yang setiap Hari mengucapkan tasbih dengan kokok dan kicauannya yang merdu.

Semoga itu menjadi salah satu perpektif lain kita dalam memahami ISU FLUBUR.

Salam hangat dari Yogya

Among Kurnia Ebo
Taman Najmi kav-21 Kalasan Yogyakarta


terlindungi & terselamatkan dari bencana..
adalah HAK DASAR MANUSIA

1 comment:

Anonymous said...

saya sangat tertarik sekali dengan opini yg anda berikan.
apakah anda punya bukti yang mendukung pernyataan saudara?

saya suah benci sekali dengan KORUPTOR..!!
rasanya saya ingin menembak mereka.
kita laporkan KPK saja..

bisakah saya mengetahui fakta lainya yang berhubungan dengan korupsi flu burung di depkes.