Kota Sabang tidak mengalami kerusakan separah daratan Aceh. Namun, beberapa wilayah Kota tersebut juga ikut tersapu gelombang laut yang mencapai daratan afrika. Namun hal yang juga perlu dipertimbangkan..... paska tsunami, kota sabang menjadi kota terisolir. Penduduk kota tersebut harus berjibaku dengan sumberdaya yang mereka miliki saat itu. tidak ada kepastian, kapan akan ada tambahan berbagai kebutuhan dasar bagi penduduknya.
Kota Sabang sebagai kota yang mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalannya, kondisi ini tentu perlu dipertimbangkan. apalagi ancaman kota ini juga secara kasap menampakan kegarangannya. erupsi gunungapi salah satunya. kehadiran gunung Jaboi pada suatu saat dapat mengancam seluruh penduduk kota ini. demikian juga dengan wabah endemik malaria. sabang juga tidak lepas dari ancaman gempa dan tsunami, selain angin ribut, longsor bahkan banjir.
sebagai wilayah kepulauan, dampak pemanasan global pun secara nyata mengancam kehidupan penduduknya. tidak hanya kenaikan air laut, tapi cuaca yang buruk dan tidak menentu, akan dapat menjadikan kota ini terisolir.
pembangunan pariwisata tentu harus memikirkan ini. karena perlindungan dan keselamatan adalah hak asasi manusia. tidak hanya bagi penduduk tempatan, tapi juga bagi wisatawan.
Konsep paper ini disusun bersama dinas pariwisata kota Sabang pada tahun 2010 dengan melihat berbagai bahaya yang ada, kapasitas dan kerenantan. lalu mencoba untuk menawarkan sebuah langkah2 penting yang dapat digunakan bagi pembangunan dan pengembangan pariwisata di kota sabang. pariwisata yang mengarusutamakan PRB.
untuk men-download file tersebut, dapat click atau copy paste link ini (http://www.mediafire.com/?5lpj7yvejbqsq)
No comments:
Post a Comment