Tuesday, May 24, 2011

Hak Hidup Bermartabat, bagi sang nasionalis?

Tak terasa, bulir air mata itu menggumpal di ujung mata.. dan tumpah mengalir mengikuti alur gravitasi. Tak tertahan rasanya saat menyaksikan tayangan "SWARA LIYAN" yang ditayangkan TVRI yang membedah nasib pengungsi eks timor timur di Kab. Belu - NTT. Lebih dari 11 tahun mereka meninggalkan tanah kelahiran yang saat ini telah menjadi negara sendiri - Timor Leste.

Dua minggu sebelumnya, secara tidak sengaja saya mendapatkan laporan BPK tentang pengelolaan dana penanganan pengungsi rusuh di Timor Timur. Hanya tersenyum kecut membaca laporan, dimana beberapa item tidak bisa dipertanggung jawabkan. Hal biasa tentunya, selalu saja ada penyelewengan pada setiap kesempatan. tidak terkecuali dalam penanganan bencana.

ingatan atas laporan BPK atas Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (BAKORNAS PB) menjadi sangat relevan dengan tayangan Swara Liyan-nya TVRI. Sangat relevan, akibat dari pengelolaan dana negara yang tidak beres, berimplikasi besar bagi ratusan orang yang diwakili oleh satu komunitas yang menjadi fokus tayangan Swara Liyan tersebut.

Jangankan rumah, tanah untuk mereka tinggal pun masih menumpang pada Tanah Negara. tidak ada listrik untuk menerangi dan menemani anak-anak belajar. Untuk menghidupi kehidupan yang keras pada lingkungan baru, mereka harus berjuang sendiri.
sebuah hadiah luar biasa tentunya bagi "SANG NASIONALIS".


No comments: