Wednesday, September 12, 2007

Mengenang Tragedi Wedus Gembel

http://www.suarapembaruan.com/News/2004/11/28/Nusantar/nus01.htm
SUARA PEMBARUAN DAILY


Seandainya Turgo Punya Puskesmas

Sepuluh tahun yang lalu, Gunung Merapi menunjukkan amarahnya. Tak kepalang tanggung, 43 orang warga Dusun Turgo tewas dan puluhan menderita cacat fisik.

Siang itu, sekitar pukul 11.30 WIB, tepatnya Selasa Kliwon, November 1994, tiba-tiba langit menjadi gelap. Butiran pasir panas dan debu berterbangan di udara. Asap hitam menggulung-gulung disertai hawa panas, menerjang apa saja yang ada di depannya.

Rencana Sudirjo untuk menikahkan anaknya Wantini dengan Marijo kacau balau. Puluhan tetangga termasuk Sudirjo sekeluarga, tak tertolong. Semuanya hangus, legam, bahkan tak tersisa. Jasat-jasat gosong hampir=20
tak terkenali.

Sabtu (20/11/2004) siang, di halaman rumah Dukuh Turgo Fx Suwaji mulai tampak kesibukan yang luar biasa. Kesibukan itu ternyata merupakan rangkaian acara mengenang 10 tahun bencana wedus gembel (awan panas).

Secara bergantian, warga Turgo Purwobinangun Pakem bersama Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) dan berbagai LSM, hingga Senin (22/11) menggelar acara doa dari berbagai agama untuk mendoakan arwah=20
korban Merapi.

Sabtu giliran penduduk yang beragama Muslim, menggelar tahlilan. Minggu, umat beragama Nasrani bersatu dalam Perayaan Ekaristi dan Misa Arwah dipimpin Romo Y Suyatno Hadiatmojo Pr.

Dari bantuan dan pengumpulan dana FPUB yang dipimpin KH A Muhaimin dan segenap LSM yang concern pada lingkungan hidup, diselenggarakanlah pasar murah dan pengobatan massal. Sedang Senin, dengan swadaya, masyarakat menanam 2.000 batang pohon di sekeliling dusun mereka
Ratusan masyarakat tetangga dusun, seperti Pakem, Turi, Tritis, bahkan Yogyakarta datang ke Dusun Turgo yang jaraknya kurang lebih 50 km dari Yogya.

Fx Suwaji yang menuturkan kembali kejadian sepuluh tahun yang lalu itu, mengatakan, kebanyakan warga RT 06 yang menjadi korban wedus gembel. Satu tahun, mereka harus hidup di lokasi relokasi Sudimoro Dusun Turgoadi.
Saat ini, katanya, 140 KK warga memilih kembali ke rumahnya dan 102 KK tetap tinggal di relokasi.

"Sebagian besar rumah-rumah yang rusak sudah diperbaiki dan ditinggali lagi. Tapi masih ada juga rumah yang sampai saat ini dibiarkan begitu saja kondisinya. Misalnya rumah milik Hadi Suwanto yang berada di utara makam Kyai Syech Kubro," ucapnya.

Suwaji yang terngiang-ngiang kejadian menyebutkan, selain menelan korban jiwa harta benda penduduk pun musnah. Lahan tanaman tertutup abu.

Hingga setahun lahan itu harus dibersihkan untuk bisa ditanam kembali. "Semua penduduk di sini merupakan penduduk asli. Tanah semua bersertifikat. Semua turun-temurun. Jadi banyak warga yang tidak kapok untuk kembali, meski kami sadar, sewaktu-waktu bencana serupa akan mengancam," katanya.

Paling tidak, kata dia, masyarakat jadi lebih mengenal watak Merapi dan bimbingan dari Dinas Vulkanologi dan Bencana Gunung Merapi, cukup membantu masyarakat. "Setidaknya kami belajar membaca watak Merapi," katanya.

Upacara seperti ini, lanjutnya, tidak hanya untuk mengenang musibah, tetapi sebagai wujud peringatan dan kewaspadaan.
Suwaji mengatakan, sebagian warga sudah membangun bunker perlindungan, tetapi karena biayanya cukup tinggi, antara Rp 3 sampai Rp 5 juta, hanya sedikit warga yang sanggup membangunnya. "Ada satu bunker umum, tetapi hanya mampu menampung 30-an orang dewasa," ujarnya.

Sepuluh tahun sudah bencana itu berlalu, namun kondisi alam tak bisa pulih secara alami. Air kini menjadi permasalahan utamanya.
"Kondisi ini makin parah dengan terbakarnya hutan tahun 2001 lalu. Entah terbakar atau dibakar. Setahu saya, api bermula dari bawah. Kalau kebakaran alami atau kena lahar, arahnya pasti dari atas," kata Suwaji.
Sadar akan sebab yang ditimbulkan oleh hutan yang gundul, Suwaji bersama warganya berswadaya melakukan penghijauan di hutan yang gundul. Sekitar 2.000 bibit gayam dan jenis lainnya ditanam.

Mengingat lereng Merapi tak lagi menyisakan air, pertumbuhan tanaman itu sangat lambat. Kemudian pada tahun 2003, mereka menerima bibit tanaman dari proyek Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL).
"Bersamaan dengan peringatan dasa warsa ini, kami berniat membangun bak penampungan air di dekat sumber air di Alas Candi, untuk dialirkan ke Turgo, tetapi sampai saat ini, dananya belum cukup dan FPUB bersedia membantu mencari tambahan dananya," kata Suwaji.

Mengetuk Hati

Suwaji lalu menyampaikan, dalam peringatan ini mereka ingin mengetuk hati hadirin untuk turut membantu mengatasi berbagai permasalahan warga, khususnya masalah air, dengan mengumpulkan infaq dan kolekte yang akan digabung untuk keperluan itu.

Satu hal yang cukup membuat Suwaji berfikir, sekian tahun, dusun itu masih minim fasilitas. Tak ada Puskesmas permanen, listrik pun diupayakan warga sendiri dengan mengadakan tiang listrik secara mandiri.

Bahkan jalan menuju sungai Boyong mereka bangun dengan dana pribadi. "Jalan itu juga jadi nafkah bagi Dusun Turgo karena menghubungkan dusun dengan Sungai Boyong yang menjadi pusat penambangan pasir warga, dan akan sangat baik bila di sini dibangun Puskesmas karena pelayanan kesehatan yang paling dekat berjarak 10 km dari sini," kata Suwaji.

Kepala dusun itu memaparkan, setiap truk yang masuk untuk mengambil pasir, ditarik retribusi Rp 200.000/ tahun. "Semuanya masuk ke kas dusun dan hanya ini yang bisa membiayai pembangunan dusun," katanya.

Setahun yang lalu, kata Suwarji, pemerintah mengeluarkan kebijakan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Namun karena sosialisasi yang minim, tumbuh sikap pro-kontra.

"Sekarang, SK-nya sudah keluar, tetapi kami tidak jelas apa yang dimaksud TNGM itu. Setahu warga, nanti hutan itu tidak bisa lagi dimasuki penduduk. Tapi apa benar demikian, saya juga tidak jelas," katanya.

PEMBARUAN/FUSKA SANI EVANI
-----------------------------------------
Last modified: 25/11/04=20

4 comments:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Jasa Pembuatan Ijazah said...

ANDA BUTUH IJAZAH UNTUK MENCARI KERJA / MELANJUTKAN KULIAH / KENAIKAN JABATAN ?!?!
KAMI JASA PEMBUATAN IJAZAH SIAP MEMBANTU ANDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN IJAZAH UNTUK BEKERJA ATAU MELANJUTKAN SEKOLAH / KULIAH.
BERIKUT INI MERUPAKAN JASA YANG KAMI SEDIAKAN.

-SMU:3.000.000
-D3:6.000.000
-S1:8.000.000

* AMAN, LEGAL, TERDAFTAR DI UNIVERSITAS / KOPERTIS / DIKTI, BISA UNTUK MASUK(PNS, TNI, POLRI).

JUGA MELAYANI PEMBUATAN SURAT SURAT PENTING SEPERTI:SIM, STNK, KTP, REKENING BANK, SURAT TANAH, AKTE KELAHIRAN.BPKB, N1, SURAT NIKAH, DLL.

SYARAT:KTP/SIM,FOTO BERWARNA DAN HITAM PUTIH,UNIVERSITAS YANG DITUJU,IPK YANG DIMINTA(MAX 3,50),TAHUN KELULUSAN YANG DIMINTA,ALAMAT PENGIRIMAN YANG DIMINTA.KIRIM KE: pembuatanijazah@yahoo.co.id

HUB: 085736927001.

(HANYA UNTUK YANG SERIUS SAJA)

Nb:Semua manusia berhak meiliki pekerjaan dan pendidikan yang layak,entah dari kalangan atas,menengah dan bawah.Maka dari itu kami ada untuk anda yang mebutuhkan ijazah atau surat-surat penting lainnya.

Anonymous said...

Salam, luar biasa konsisten postinganya sejak 2006. Salam lestari!