Tidak jarang (artinya sering), muncul perdebatan - bagaimana integrasi perubahan iklim dalam pengurangan risiko bencana. Sekalipun disadari, keduanya memiliki pertalian yang sangat kuat. Bahkan pada beberapa kasus, tidak lagi bisa dipisahkan. Pada bahaya/ancaman bencana yang berhubungan dengan hidrometeorologis, seperti banjir, longsor, angin ribut, kebakaran lahan, atau kekeringan - hampir tidak ada perseteruan pendapat adanya keterkaitan iklim atas kejadian bencana tersebut. Demikian juga dengan wabah atau epidemik, seperti malaria, DBD atau diare.
Bagaimana dengan gerombolan bahaya geologis seperti gempa bumi, tsunami atau letusan gunungapi? Adakah pertaliannya dengan iklim? Demikian juga dengan kegagalan teknologi dan konflik sosial. Dimana pertautannya? atau tidak ada hubungannya sama sekali?
atau..... ya pinter-pinternya kita saja, untuk bisa menghubung2 kan. Kan orang Indonesia itu terkenal kreatif dan inovatif. "Otak atik gatuk". Apapun bisa "diakali". termasuk hukum yang katanya "panglima" di Negeri ini.